Wednesday 22 June 2011

Ambitious: Am I or am I not?

Selamat malam!

Mau agak serius dikit ah. Tiba-tiba pengen ngebahas mengenai "ambisius". He? Kenapa tiba-tiba gue yang dodol ini ngomongin hal berat ya? Gue sendiri juga bingung. Ditengah-tengah gue harus ngerevisi 6 jobdescs hasil validasi, tiba-tiba keingetan, Mama pernah bilang, gue itu orangnya ambisius. Klo gue mau sesuatu, pasti gue akan berusaha sekeras mungkin untuk mencapai sesuatu tersebut. Tapi di sisi lain, gue (dan mungkin beberapa orang lainnya) terkadang berpikir kalo gue itu ngga ambisius.

Hm.. Oke, mama sering mencontohkan keambisiusan gue dengan suatu masa dimana gue lagi pengen banget naik sepeda. Gue latihan sendiri sampe jatoh, 3 hari kemudian, gue udah lancar ngebut. Gue juga bingung sih kenapa itu yang selalu dijadiin contoh sama mama. Apa karena gue dulu lebih sering menghabiskan waktu gue sepedaan dibandingin belajar? Errrr... Who knows.. :p

Anyway, gue pribadi terkadang suka tidak menganggap diri gue ini ambisius. Iya gue saat itu emang lagi pengen-pengennya naik sepeda, dibeliin sepeda, sayang dong klo cuma dibiarin ngejogrok di garasi. Lagian saat itu gue lagi pengen banget (sok-sok) main sama anak-anak sepantaran gue di situ. Tapi that's it. It was just lasted for.. a few weeks.

Tapi pernah suatu waktu, gue dibilang klo gue ngga ambisius karena gue lebih memilih untuk jadi guru yang mungkin gajinya ga seberapa dibandingin sama pekerja kantoran. Ya, gue ga bisa nyalahin juga sih, mengingat papa, mama, dan kakak-kakak gue termasuk orang-orang pekerja kantoran yang hebat. Papa, dulu kerja hampir 17 tahun. Mama, sampe sekarang masih kerja sebagai editor, disayang bosnya, Teteh, well.. Klo mau diceritain, bisa besok malem lagi baru kelar. Yes, she's in a very good position now and also loved by her boss. Aa'? He works hard as a lawyer, dan lagi-lagi disayang sama bosnya. Gue? Masih piyik lah.. Paling kecil, paling dodol, paling bontot lah.. Hahaha..p

Dulu gue pernah pengen banget jadi career woman. Kerja kantoran, duduk di ruangan, tanda-tangan kertas-kertas, dapet duit lumayan. Yes, I used to dream about that, but not anymore karena makin ke sini, kerjaan kayak gitu bikin gue bosen. Kerja dari jam 8.30an sampe jam 5an, di depan komputer, di dalem petakan,hell to the no for me. That's just not me. Ternyata makin ke sini, gue makin merasakan sesuatu yang lebih dari berinteraksi dengan anak-anak (preschool-primary). Apalagi kemaren abis demo teaching di Cita Buana (I got the job, Alhamdulillah), ada satu anak (he's autistic) yang nanyain kabar gue, nanyain gue mau kemana, nanyain apakah gue besok dateng lagi. It's priceless.

Ya, gue mau jadi guru, merangkap Psikolog (atau Psikolog merangkap guru? sama bae itu sih menurut gue ya..). Panjang kronologis kenapa gue kekeuh mau jadi guru, guru anak-anak special needs lagi. Singkat cerita, seperti yang pernah gue tulis di blog sebelumnya (bukan yang sebelum ini ya), gue mau jadi psikolog klinis anak, gue pengen kuliah di luar negeri (UK), dan karena mahal, gue harus dapet scholarship. Untuk dapet scholarship itu, either gue harusp punya IPK bagus (di atas 3), atau gue punya pengalaman, atau keduanya. Karena IPK gue pas-pasan, 3 aja ga sampe, maka mau ngga mau gue harus punya pengalaman 1-2 tahun dan seinget gue, pengalamannya itu harus dibidang yang emang nantinya akan kita ambil. So, yes, here I am. Proudly introducing myself as A Special Education Teacher Assistant. :).

Jadi sebenernya gue ini ambisius atau ngga sih? Klo gue memandang diri gue sekarang, ya, gue ambisius. Tapi mungkin kalo orang luar ngeliat gue, membandingkan gue dengan mama atau teteh atau aa', mungkin gue akan terlihat tidak ambisius (atau mungkin kurang ambisius). Terkadang agak "nyess" sih gue kalo dibilang gue kurang ambisius karena gue tidak berkarier seperti mama atau teteh. Tapi ya, this is me. I don't like cubicles (but I love the outfits :p). I want to be a teacher and a psychologist. Working with kids, interacting with them. That's what I want to do. That's what my ambition is. :)


Have a wonderful life! Cheers!

No comments:

Post a Comment